Kamis, 24 Maret 2011

SITEM RESPIRASI

SITEM RESPIRASI

A. Pengertian
Sistem respirasi merupakan pengambilan oksigen dari atmosfer, transpor oksigen ke paru, pertukaran oksigen dan karbondioksida di paru-paru, serta membuang keudara.
B. Asnatomi & Fungsi
1. Saluran pernafasan bagian atas :
Hidung, sinus, faring, dan jarring
 Hidung : Mekanisme pertahanan tubuh awal
Filtrsi, menghangatkan dan melembabkan.
 Sinus : Memberi resonansi pada waktu bicara.
 Faring : Dibagi menjadi :
a. Nesorring
Mekanisme diri dari benda asing yang masuk melalui mulut dan hidung.
b. Orofaring
Pusat menelan dan gag reflek
c. Laringofaring
Memisahkan benda padat dan udara.
 Laring
Tidak terdapat otot polos, trtapi terdapat otot seklet dan ada kotak suara, dimana akan timbul bila ada getaran, yang digetarkan adalah pita suara, hal ini terjadi bila dalam keadaan sadar.
 Epiglottis
Mencegah makanan masuk ke trakeobronkhial.





2 Saluran pernafasan bagian bawah :
Trakea, bronkus, bronkhiolus, alveolus.
 Trkhea
Terdapat otot polos, certilago, lapisan epitel, silia.
Sel piala membuat lender lebih banyak debu yang kecil.
 Alveolus
Apabila kumannya sampai ke alveolus maka ada sel makrofag (sel ini lebih besar dari pada debu), bila makrofag kalah besar fagositosis, pirsibosis. Pada alveolus terdapat 300 juta jumlahnya di paru-paru kanan dan kiri menempati ruang 50-100 m2.
Surfaktan
Yaitu senyawa yang menyebebkan alveolus mudah mengebang, biasa mengumpulkan banyak udara (“bukan O2”). Surfaktan ini baru dihasilkan oleh janin ketika berusia 28 minggu (1 bulan). Jadi dapat dipahami bayi yang baru lahir < 7 bulan tidak biasa tahan lama hidupnya karena tidak punya surfaktan.
C. Fungsi Respirasi
1. Fungsi utama :
 Menyediakan oksigen untuk metabolisme.
 Mengeluarkan CO2.
2 Fungsi sekunder :
 Mempertahankan keseimbangan asamabisa.
 Resonansi pada waktu bicara.
 Mempertahankan keseimbangan cairan dan panas tubuh.
 Sebagi gudang darah.
 Merusak senyawa yang rentan sebagai pelindung
Paru mengeluarkan antritripsin, bila tripsin ke paru maka akan merusak jaringan paru.



D Pembagian Respirasi
1. Respirasi eksternal
Pertukaran gas dari luar sampai dengan alveolus.
2. Respirasi interna
Alveolus sampai dengan di sel.
Didalam sel O2 untuk dioksidasi.
Pada janin didalam kandungan terdapat resirasi eksterna dari plasenta ibu ke darah janin.
E. Peristiwa Fungsional Utama Respirasi

1. Ventilasi
2. Difusi
3. Transpor gas
4. Regulasi

Ad 1. Ventilasi
 Ventilasi adalah pertukaran udara/banyaknya udara yang masuk ke paru-paru. Ventilasi terjadi pengembangan dan pengempisan paru, peningkatan dan penurunan diagfragma, depresi dan elevasi tulang iga.
 Udara dapat masuk ke paru dengan “Inspirasi” untuk membesrakan rongga dada. Dilakukan otot-otot pernafasan, dibagi menjadi :
1) Otot untuk inspirasi
Otot inspirasi utama :
• Diagfragma
• M. Interkoststa ekstermus
Otot tambhan :
• Muskulus Skalenus
• Muskulus sternokleida mastoid

2) Otot ekspirasi
• Otot perut
• M. Interkosta Internus
Otot ini tidak selalu bekerja penuh, bisanya pasif saja, karena paru kita sifatnya elastis (bila inspirasi mengembang, bila tidak inspirasi maka akan kembali seperti semula). Otot ini digunakan aktif bila batuk, bersin, dahem.
Ad 2. Defusi
 Alveolus adalah yang dikelilingi oleh kaliper ahmir seluruhnya, sehingga memudahkan pemindahan O2 kedarah.
 Pada aliran saluran kondisi dimana tidak pertukaran gas disitu, jadi hanya memasukkan udara, tapi tidak digunakan maka disebut RUANG RUGI atau DEAD SPACE.
 Benda yang ada di alveolus (dimulai dari bronkhiolus respirasi sampai dengan kebawah). Biala semua alveolus dimulai duktus alveolus kebawah. Yang ada alveolus disebut saluran RESPIRASI dimana terjadi pertukaran gas.
 Difusi terajadi karena perbedaan tekanan dan konsentrasi O2 masuk ke arteviola arteri jaringan (ke 40 ml)jadi dari tekanan tinggi ke tekanan rendah.
 O2 masuk kedaerah mulai 7 lapis yaitu :

1. Surfaktan.
2. Cairan didalam sel.
3. Cairan membrane sel.
4. Cairan intersisiel.
5. Endotel kapiler.
6. kapiler.

 Factor yang mempengaruhi difusi :
a. Ketebalan lapisan
Makin tebal difusi semakin lambat.
Ex : Paru-paru basah ada cairan intestisiol.
b. Daya larut gas dalam cairan
Makin besar daya larut gas, makin banyak jumlah molekul yang tersedia untuk berdisfusi pada perbedaan tekanan tertentu.
c. Luas penampang
Makin besar penampang disfusi, makin besar jumlah total mlekul yang berdifusi.
d. Jarak yang dilakukan gas waktu difusi
Semakinjauhjarak yang ditempuh, makin lama waktu yang diperlukan untuk difusi.
e. Berat molekul gas.
Ad 3. Transport gas
 Transport O2 dari 97% berikan dengan Hb (Oksihemoglobin), 3% larut dalam plasma.
 Transport CO2 dari 67% sebagi bercabornate, 24% Hb bergabung dengan CO2 yang disebut Carbaminohemoglobin, sedangkan yang 9% larut dalam plasma.
 Beberapa istilah hipoksia :
 Hipoxik Hipoxia yaitu kekurangan O2.
 Anemia Hipoksia yaitu kekurangan Hb.
 Stagnant Hipxia yaitu PO2 & Hb normal tetapi pengiriman ke jaringan mengalami gangguan karena jeleknya sirkulasi, misalnya peredaran darah dll.
 Histotoxic Hipoxic yaitu karena keracunan, sehingga merusak sel.
Ad 4. Regulsi
Pernafasan diatur oleh pusat pernafasan yaitu Medula Oblongata dan Pons, bila medulla oblongata dipotong maka orang tersebut meninggal, tetapi bila pons yang dipotong akan mengalami gangguan pernafasan.
F. Parameter Uji Paru
 Udara yang masuk dalam paru dapat diukur dengan “Spirometer”.
1. Volume tidal berubah bila sesak < 500 ml, berasal dari Bahasa Inggris “Tide” artinya pasang, jadi besarnya tidak selalu sama, tetapi rata-rata berkisar 500 ml.
2. Volume cadang inspirasi
Volume yang didapat dengan cara trik nafas dalam sekuatnya kurang lebih 3000 ml.
3. Kapasitas Inspirasi
Penjumlahan antara volume tidal dengan volume cadangan inspirasi kurang lebih 3500 ml.
4. Volume cadangan ekspirasi
Terjadi saat memimpin persalinan yang mengejan maka mengeluarkan volume ini adalah jumlah udara ekstra yang dapat diekspresi oleh ekspresi kuat pada akhir ekspresi alur nafas nrmal kurang lebih 1100 ml.
5. Volume residu (volume sisa)
Adalah volume udara yang masih tetap berda dalam paru setelah ekspresi paling kuat kurang lebih 1200 ml.
6. Kapasitas residu fungsional
Volume cadangan ekspirasi + volume residu = kapasitas residu fungsional kurang lebih 2300 ml.
7. Kapsitas vital
Penjumlahan antara volume tidal, cadangan inspirasi dan ekspirasi kurang lebih 4600 ml.
8. Kapasitas total
Penjumlahan semua volume kurang lebih 5800 ml.
G. PENINGKATAN SISTEM PERNAFASAN
 Data demografi
a. Umur, ras, jenis kelain.
 Riwayat indifidu dan keluarga

a. Riwayat kesehatan masa lalu/anank-anak.
b. Kondisi rumah dan lingkungan.
c. Kebiasaan hidup.
d. Penggunaan obat-obatan.
e. Riwayat hidup.
 Riwayat diit
a. Riwayat terhadap adanya alergi makanan.
 Status sosial ekonomi
a. Riwayat pekerjaan
b. Aktifitas kegemaran
f. Rwayat kesehatan keleluar



 Maslah kesehatan saat ini
a. Keluhan utama : sesak nafas, , batuk, nyeri dada, produksi sputum, panjang pendeknya nafas.
b. Riwayat saat ini : onset, durasi, lokasi, frekuensi, kualitas.
Pengkajian psikososial

 Gaya hidup
 Koping dan stress
 Suport sistem
 Perubahan peran, hubungan interpersonal, sosial ekonomi
 Perilaku mal adatif
 Reaksi keluarga terhadap terapi dan perawatan

Penkajiaan Fisik Sistem Persyarafan :
 Hidung dan Sinus
a. Simetris
b. Infeksi/inflamasi
c. Riwayat epis takis
 Raring, Laring dan traakea

a. Simetris
b. Warna
c. Tonsil
d. Kelenjar limfe
e. Fungsi menelan
f. Sura
g. Batuk


Paru dan Thorak
 Inspeksi
a. Kesamaan gerak kanan dan kiri
 Satu cembung : penimbunan cairan, pus, tumor
 Satu cekung : kolaps
a. Bentuk : barrel chest (seperti tong), pigeon (seperti burung), funnel chest dada corong.
b. Kelainan tulang punggung : khiposis, lordosis, scoliosis
c. Gerakan pernafasan.

 Takipnea : Peningkatan percepatan pernafasan
 Bradipnea : lambatnya pernafasan
 Eupneu : Nafas normal
 Dispnea : kesukaran bernafas (inspirasi/ ekspirasi)
 Apneu : henti nafas
 Orthopnea : pernafasan yang nyaman dengan duduk
 Hiperpnea : nafas dalam dan cepat yang abnormal
 Hiperventilasi : nafas cepat dan dalam yang disadari
 Cheyne stokes : Ada apnoe, amplitutude naik, menurun, apnoe terus menerus, irregular.
 Kusmaul : pernafasan cepat dan dalam dengan amplitude besar biasanya pada klien DM.